Download Novel Dilan 1991

Image result for novel dilan 1991
   Ini adalah novel lanjutan dari kisah Dilan tahun 1990, tokoh utamanya masih sama, Dilan dan Milea. Disini, pidi baiq mengisahkan tentang Milea yang berpacaran dengan Dilan, masih dengan alur Mundurnya, dimana Milea bercerita tentang kebahagiaannya karena pernah mengenal Dilan. Pada bulan September 1990, Milea telah mengenal Dilan. Dilan yang Milea maksud adalah yang dulu tinggal di perumahan Riung Bandung, yang juga menjadi teman satu SMA nya. 22 september tahun 1990 adalah hari dimana Dilan dan Milea berpacaran, warung bi Eem menjadi saksi ungkapan cinta keduanya, beserta surat pernyataan yang mereka tanda tangani diatas materai untuk dijadikan Dokumen Perasaan (katanya). Kisah baru mulai mewarnai hari-hari mereka, seperti kebiasaan manis yang menjadi ciri khas Dilan, yaitu menelpon dan setia menjemput milea, membawa milea jalan-jalan mengelilingi kota bandung dengan motornya, dibawah guyuran hujan.
“Milea, jangan bilang kepadaku bahwa ada yang menyakitimu. Besoknya, orang itu akan hilang.”
   Keberadaan Dilan adalah kebahagiaan tersendiri oleh Milea, walaupun hanya sekedar bercanda dan membicarakan hal-hal tidak jelas, yang penting didekat Dilan, Milea akan merasa aman dan senang.
   Milea pun semakin akrab dengan keluarga Dilan, Bunda (sebutan untuk ibu nya dilan) sudah menganggap Milea sebagai calon menantunya sendiri. Sosok Milea yang terlahir cantik, memang membuat siapapun dengan mudah menyukainya. Tidak sedikit laki-laki yang berusaha mendekati Milea, berlomba-lomba untuk memikat hatinya, seperti Beni (mantanya Milea), Yugo (teman kecilnya Milea) dan Kang Adi (teman Ayah Milea yang menjadi guru Lesnya). Namun, hati milea telah bertumpu pada Dilan, seberapa banyak pun yang menggodanya, Milea tidak pernah mempedulikan.
   Sempat pada suatu malam minggu, Kang Adi datang untuk mengajak Milea keluar, saat itu kedatangan kang Adi membuat Milea terganggu karena Milea masih sibuk bercanda dengan Dilan ditelephonenya, mengetahui keadaan tersebut, disinilah Dilan beraksi. Dilan membawa teman-teman Geng Motornya untuk main dan menjeput Milea (NGAPEL DI MALAM MINGGU), sekaligus mengungkapkan kepada kang Adi bahwa mereka telah resmi berpacaran.  Kang Adi yang sedikit shock mendengar pengakuan tersebut langsung bergegas untuk pergi dan meningglkan mereka. Senyum kekaguman atas tingkah Dilan pun tergambar diwajah Milea. Itulah dia, Dilan, pelindungnya.
   Kebahagiaan Milea karena keberadaan Dilan membuatnya semakin khawatir akan kehilangan Dilan, walaupun semua yang dilakukan dilan adalah untuk membuat Milea selalu aman. Milea tetap khawatir, pernah ada kejadian dimana Dilan Menghajar Anhar teman sesama geng motornya karena tertangkap menampar Milea di warung Bi eem. Saat itu Milea sedang mencari Dilan, Milea menanyakan keberadaan Dilan kepada Anhar, disitulah terjadi cekcok antara keduanya, sampai anhar menampar Milea hingga perempuan itu menangis, Bi Eem menjadi saksi kejadian itu, dan melaporkannya kepada Dilan. Peperangan antara Dilan dan Anhar sangat tak terelakan, dan keduannya terancam dikeluarkan dari sekolah karena hal tersebut.
   Kekhawatiran lain yang dirasakan Milea bukan karena Dilan dikeluarkan dari sekolah dan berimbas kepada mereka yang akan jarang bertemu, tapi karena Dilan masih bergabung dengan geng motornya.
Walaupun dilan pernah berkata, “Senakal-nakalnya anak geng Motor, Lia, mereka shalat waktu ujian praktek Agama.”
   Tetap saja, keberadaan Geng Motor tersebut akan berbahaya untuk keselamatan Dilan, dan Dilan masih saja keras kepala, dilan masih menganggap segalanya biasa, bahkan dengan ke khawatiran Milea.
   Milea pernah memergoki Dilan saat ia dan geng Motornya ingin melakukan serangan Balik terhadap kakanya Anhar, sampai Milea mengancam akan putus, jika Dilan masih ikut Penyerangan itu, tetapi Dilan tidak mendengarkan Milea.
   Perdebatan terkait Geng Motor ini sering sekali terjadi, Dilan tidak kapok-kapoknya walaupun sempat masuk penjara selama 1 minggu dan diusir ayah nya sendiri karena Penyerangan antar Geng Motor.
Dilan tetap tidak mengerti.
Perasaan takut Milea akan keselamatan Dilan teramat besar, sampai kata “PUTUS” itu keluar dari Milea disusul dengan Tamparan.
Dilan masih belum mengerti.
Kesedihan meruntuki diri Milea, karena Dilan Bilang, ‘Iya tidak suka dikekang’, Dilan pun menjauhi Milea.
Sampai dengan Ending, Milea berkuliah di UI Jakarta, dan Dilan di salah satu universitas ternama di Bandung.
Jarak antara mereka semakin Jauh, namun keadaan hati Milea tetap sama, hanya untuk Dilan.
Semakin lama Dilan menghilang, Milea tetap berupaya untuk menghubunginya, namun keluarga Dilan pindah Rumah, sehingga Milea kehilangan jejak Dilan.
   Akhirnya, Milea bertemu dengan Mas Herdi (kaka kelas di Universitasnya). Sosok itu mulai mengisi hari-hari Milea. Sampai waktu membawa mereka kepada jenjang Pernikahan, dan Milea tetap mencintai Dilan, namun Dilan sudah dengan kekasih barunya.
Begitulah kisah kerinduan yang Menyapa Milea dalam Novel ini, yang berjudul “Dia adalah Dilanku, tahun 1991.”
Pidi Baiq berhasil menghibur pembacanya dengan kisah cinta kedua remaja yang Romantis dan menggelitik, namun ending yang jauh dari Dugaan Pembaca.
OH KA PIDI BAIQ !! TERIMAKASIH TELAH MEMPERKENALKAN DILAN DAN MILEA KEDUNIA INI.
Satu kalimat dari admin yang juga terjun kedalam dunia Cinta Remaja. CINTA adalah TEKNIK MENGHARGAI WANITA. Terimakasih !!
Link download : Mediafire

M. Daffa Radhitya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUBSCRIBE